Daftar CEO di Indonesia..

1.Sukanto Tanoto (lahir dengan nama Tan Kang Hoo di Belawan, Medan, 25 Desember 1949; umur 59 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia adalah CEO Raja Garuda Mas, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Singapura dengan usaha di berbagai bidang, terutamanya kertas dan kelapa sawit. Tanoto dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah Forbes pada September 2006.


2. Lin Che Wei (lahir di Bandung, 1 Desember 1968; umur 41 tahun) adalah seorang analis pasar modal Indonesia. Lin Che Wei memulai karirnya sebagai analis keuangan di beberapa perusahaan asing antara lain WI Carr, Deutsche Bank Group dan Societe Generale. Analisanya yang kontroversial di dalam membongkar skandal Bank Lippo menyebabkannya berurusan dengan pengadilan dan dituntut sebesar Rp 103 milyar oleh pengurus Grup Lippo. Kasus ini menyebabkan Lin Che Wei mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Lin Che Wei merupakan penerima penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award" untuk tahun 2002 dan tahun 2004. Sejak pertengahan 2007, ia menjabat sebagai CEO dari Sampoerna Foundation (filantropis terbesar milik keluarga Sampoerna di Indonesia yang berfokus pada pendidikan). Ia juga mendirikan lembaga riset Independent Research & Advisory Indonesia.

Lin Che Wei pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari Danareksa (Perusahaan Investment Banking terbesar milik Pemerintah Indonesia) dari 2005 sampai pertengahan 2007. Ia juga pernah menjabat sebagai staf khusus dari Menteri Negara BUMN, Sugiharto dan Staf Khusus dari Menko Perekonomian Aburizal Bakrie. Mulai terlibat dengan pemerintahan setelah menjadi salah seorang panelis di dalam debat Calon Presiden di tahun 2003. Lin Che Wei menjadi panelis dari pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Lin Che Wei menjadi sekretaris team perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Exxon di dalam mencari penyelesaian ladang minyak di Cepu yang berhasil diselesaikan pada tahun 2006. Pendidikan S1 - Universitas Trisakti dan MBA dari Universitas Nasional Singapura.

Sejak Agustus 2007 sampai 2008, Lin Che Wei pernah menjabat ebagai CEO dari Sampoerna Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh Putera Sampoerna. Mendirikan perusahaan di bidang corporate advisory dan research di bawah bendera PT Independent Research Advisory Indonesia.


3. Mario Teguh (lahir di Makassar, 5 Maret 1956; umur 53 tahun) adalah seorang motivator dan konsultan asli asal Indonesia. Nama aslinya adalah Sis Maryono Teguh, namun saat tampil di muka publik ia menggunakan nama Mario Teguh. Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang. Mario Teguh sempat bekerja di Citibank sebelum kemudian mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant Mario Teguh Super Club (MTSC) dimana ia menjabat sebagai [CEO] (Chief Executive Officer).

Namanya mulai dikenal luas oleh masyarakat ketika ia membawakan acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Kemudian disusul pula acara serupa bertajuk Business Art di O'Channel. Pada saat ini Mario Teguh dikenal sebagai salah satu motivator termahal di Indonesia.

Mario Teguh menikah dengan Linna, dikaruniai 1 orang anak perempuan bernama Audrey.


4. Kristiono (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 12 Februari 1954; umur 55 tahun), merupakan tokoh telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT Telkom) ini meniti karir dari Telkom ke Telkom. Dia Produk asli Telkom. Pertama kali menjabat Dirut pada Juni 2002. Sempat diisukan akan diganti akibat masalah laporan keuangan tahun 2002 yang ditolak oleh Badan Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat (US SEC), serta adanya gejala ketidakkompakan di lingkungan sesama direksi. Namun RUPS-LB PT Telkom di Jakarta, 10 Maret 2004 menetapkan kembali lulusan ITS Surabaya (1978) kelahiran Solo 12 Februari 1954 ini sebagai direktur utama. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain adalah "Best CEO in Indonesia for the 2003 in Investor Relation Category (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 12 Februari 1954; umur 55 tahun), merupakan tokoh telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT Telkom) ini meniti karir dari Telkom ke Telkom. Dia Produk asli Telkom. Pertama kali menjabat Dirut pada Juni 2002. Sempat diisukan akan diganti akibat masalah laporan keuangan tahun 2002 yang ditolak oleh Badan Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat (US SEC), serta adanya gejala ketidakkompakan di lingkungan sesama direksi. Namun RUPS-LB PT Telkom di Jakarta, 10 Maret 2004 menetapkan kembali lulusan ITS Surabaya (1978) kelahiran Solo 12 Februari 1954 ini sebagai direktur utama. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain adalah "Best CEO in Indonesia for the 2003 in Investor Relation Category" dari Institutional Investor Relation Group (IIRG) di New York, dan Kantor Berita Reuters Agustus 2003.


5. Anindya Noverdian Bakrie (lahir 10 November 1974; umur 35 tahun), atau sering juga dipanggil Anindya Bakrie, saat ini merupakan Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom dan Presiden Direktur ANTV (CEO, Deputy President Director Erik Meijer). Ia juga merupakan Ketua Komite Tetap Telekomunikasi Kadin Indonesia. Ia adalah anak pertama dari Aburizal Bakrie, mantan pengusaha dan ketua umum Kadin yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Anindya mempunyai dua adik yaitu: Anindhita Anestya Bakrie dan Anindra Ardiansyah Bakrie. Anindya menikah dengan Firdani Saugi. Ia juga pernah bekerja sebagai pengamat finansial di Salomon Smith Barney Inc, New York.


6. Peter Frans Gontha lahir di Semarang, Jawa Tengah, 4 Mei 1948; umur 61 tahun adalah pengusaha Indonesia. Putra pasangan V Willem Gontha dan Alice ini memulai kariernya dari bawah. Ia pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar Holland-American Line yang berpusat di Belanda dan rutenya trans-Atlantik, mendapat beasiswa belajar akunting di Praehap Institute Belanda dari Shell, lalu meniti karier di Citibank New York dan akhirnya menjadi Vice President American Express Bank untuk Asia. Selama kuliah, untuk tetap bisa hidup dia bekerja sebagai sopir taksi, pelayan restoran, kelasi, hingga menjadi pembersih karat kapal. Sampai akhirnya sekarang ini telah banyak perusahaan yang didirikannya antara lain Plaza Indonesia Realty (The Grand Hyatt Jakarta), Bali Intercontinental Resort, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), PT Chandra Asri Indonesia, PT Tri Polyta Indonesia, serta Indovision.

Peter F. Gontha mulai menjadi selebriti setelah penampilannya sebagai 'bos' di acara reality show The Apprentice Indonesia. Berkat acara itu pula melekat julukan sebagai ”Donald Trump Indonesia”, mengikuti nama multijutawan Donald Trump sebagai pembuat versi asli ”The Apprentice”. Peter F Gontha didaulat untuk menjadi CEO dalam The Apprentice Indonesia, karena dia dianggap sosok seorang businessman yang mempunyai kredibilitas tinggi dan mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan kesuksesan yang telah diraihnya. Julukan itu merupakan julukan kedua buat Peter F. Gontha setelah pada pertengahan 1990-an lalu ia mendapat sebutan ”Rupert Murdoch Muda Indonesia” karena kiprahnya yang malang melintang di bisnis media di Indonesia saat itu.

Bos QTV ini juga terkenal di dunia hiburan Indonesia karena kiprahnya di musik jazz dengan menggagas gelaran pentas musik terbesar di Indonesia, Jakarta International Java Jazz Festival (Java Jazz). Jazz sudah diakrabi Peter sejak berusia delapan tahun. Ayah kandungnya, Wim Gontha, adalah pendiri dan pemimpin big band di perusahaan minyak Shell di Surabaya. Anggota band BPM Shell tersebut antara lain Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Maryono, perintis dan mahaguru jazz Indonesia.


7. Abdillah Toha (lahir di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, 29 April 1942; umur 67 tahun) adalah Anggota DPR RI, wakil Daerah pemilihan Banten 2, periode 2004-2009 asal PAN.
Dalam bidang usaha, Abdillah bergerak dalam bidang penerbitan sebagai Komisaris Utama Kelompok Penerbit Mizan, dan dalam bidang property, trading dan management consultancy sebagai Direktur Utama Baraka Group. Pengalaman kerja sebelumnya termasuk Assistant Manager Bank of Amerika, Managing Director Touche Ross Indonesia, Chief Executive Officer (CEO) Jan Darmadi Corporation, President Direktur Investrade Group, dan Managing Director Setdco Group. Pengalaman organisasi termasuk pengurus HMI, pengurus ICMI, pengurus Ikatan Financial Executive Indonesia (IFEI), ketua Australia Indonesia Association, dan pendiri serta anggota Dewan Pembina Yayasan Paramadina. Diluar itu, kini ia juga menjabat sebagai Executive Director Institute for Socio-Economic and Political Studies (In-SEP), Pendiri dan pengurus kelompok Pusat Pengembangan Agribisnis, serta pendiri dan pengurus Yayasan Rumah Sakit Mata AINI.

8. Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942) sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara[1] dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pengertian RISC

Pengertian RISC

RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer, kata “reduced” berarti pengurangan pada set instruksinya. RISC merupakan rancangan arsitektur CPU yang mengambil dasar filosofi bahwa prosesor dibuat dengan arsitektur yang tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja. Dengan kata lain RISC adalah arsitektur komputer dengan kumpulan perintah (instruksi) yang sederhana, tetapi dalam kesederhanaan tersebut didapatkan kecepatan operasi setiap siklus instruksinya.
Kebanyakan pada prosesor RISC, instruksi operasi dasar aritmatik hanya penjumlahan dan pengurangan. Untuk perkalian dan pembagian sudah dianggap operasi yang kompleks.
RISC menyederhanakan rumusan perintah sehingga lebih efisien dalam penyusunan kompiler yang pada akhirnya dapat memaksimumkan kinerja program yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi.
Ada beberapa elemen penting pada arsitektur RISC, yaitu :
• Set instruksi yang terbatas dan sederhana.
• Register general-purpose yang berjumlah banyak, atau penggunaan teknologi kompiler untuk mengoptimalkan pemakaian registernya.
• Penekanan pada pengoptimalan pipeline instruksi.
Ciri-ciri dan Karakteristik RISC
Ciri-ciri:
• Instruksi berukuran tunggal
• Ukuran yang umum adalah 4 byte.
• Jumlah mode pengalamatan data yang sedikit, biasanya kurang dari lima buah.
• Tidak terdapat pengalamatan tak langsung.
• Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmetika (misalnya, penambahan dari memori, penambahan ke memori).
Ada tiga buah elemen yang menentukan karakter arsitektur RISC, yaitu:
•Penggunaan register dalam jumlah yang besar. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pereferensian operand.
•Diperlukan perhatian bagi perancangan pipeline instruksi. Karena tingginya proporsi instruksi pencabangan bersyarat dan prosedur call, pipeline instruksi yang bersifat langsung dan ringkas akan menjadi tidak efisien.
•Terdapat set instruksi yang disederhanakan (dikurangi).
Perkembangan RISC
Pada tahun 1980, John Cocke di IBM menghasilkan minikomputer eksperimental, yaitu IBM 801 dengan prosesor komersial pertama yang menggunakan RISC. Pada tahun itu juga, Kelompok Barkeley yang dipimpin David Patterson mulai meneliti rancangan RISC dengan menghasilkan RISC-1 dan RISC-2.
Pemakai Teknik RISC
•IBM dengan Intel Inside-nya.
•Prosessor PowerPC, prosessor buatan motorola yang menjadi otak utama komputer Apple Macintosh.
Konsep Arsitektur RISC
Konsep arsitektur RISC banyak menerapkan proses eksekusi pipeline. Meskipun jumlah perintah tunggal yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan mungkin lebih besar, eksekusi secara pipeline memerlukan waktu yang lebih singkat daripada waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan menggunakan perintah yang lebih rumit. RISC memerlukan memori yang lebih besar untuk mengakomodasi program yang lebih besar. Dengan mengoptimalkan penggunaan memori register diharapkan siklus operasi semakin cepat.
RISC vs CISC
Dari segi kecepatannya, Reduced Instruction Set Computer (RISC) lebih cepat dibandingkan dengan Complex Instruction Set Computer (CISC). Ini dikarenakan selain instruksi-instruksi pada RISC lebih mudah untuk diproses, RISC menyederhanakan instruksi . Jumlah instruksi yang dimiliki oleh prosesor RISC kebanyakan berjumlah puluhan (±30-70), contoh: COP8 buatan National Semiconductor memiliki 58 instruksi; sedangkan untuk prosesor CISC jumlahnya sudah dalam ratusan (±100 atau lebih).
CISC dirancang untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit). Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan, tetapi konsep ini menyulitkan dalam penyusunan kompiler bahasa pemrograman tingkat tinggi. Dalam CISC banyak terdapat perintah bahasa mesin.
Eksekusi Instruksi RISC
Waktu eksekusi dapat dirumuskan dengan:
Waktu eksekusi = N x S x T
Dengan: N adalah jumlah perintah
S adalah jumlah rata-rata langkah per perintah
T adalah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan satu langkah
• Kecepatan eksekusi dapat ditingkatkan dengan menurunkan nilai dari ketiga varisbel di atas.
• Arsitektur CISC berusaha menurunkan nilai N (jumlah perintah), sedangkan
• Arsitektur RISC berusaha menurunkan nilai S dan T.
• Proses pipeline dapat digunakan untuk membuat nilai efektif S mendekati 1 (satu) artinya komputer menyelesaikan satu perintah dalam satu siklus waktu CPU.
• Nilai T dapat diturunkan dengan merancang perintah yang sederhana.
Kesimpulan
Prosessor dengan arsitektur RISC, yang berkembang dari riset akademis telah menjadi prosessor komersial yang terbukti mampu beroperasi lebih cepat dan efisien. Bila teknik rancangan RISC maupun CISC terus dikembangkan maka pengguna komputer tidak perlu lagi mempedulikan prosessor apa yang ada di dalam sistem komputernya, selama prosessor tersebut dapat menjalankan sistem operasi ataupun program aplikasi yang diinginkan secara cepat dan efisien.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

DDR1 & DDR2

Sebelum kita bahas lebih lanjut sebaiknya kita ketahui terlebih dulu apa itu DDR ?

DDR (Dual Data Rate) artinya RAM jenis ini mampu meng-akses 2 buah data dan di eksekusi secara bersamaan. Kemampuan kinerja ini merupakan kinerja yang tidak di miliki oleh RAM generasi sebelumnya SDRAM dan lainnya. jadi secara teori DDR ini 2x lebih cepat cara kerjanya di banding RAM generasi sebelumnya.
Setelah kita tahu apa itu DDR maka kita masuk dalam bahasan tentang perbedaan DDR1 dan DDR2 , secara garis besar perbedaannya di klasifikasikan sebagai berikut :

a.DDR 1
1. Untuk ddr1 kecepatan clocknya dapat di temukan dalam versi 266 MHz, 333 MHz and 400 MHz .
2. DDR 1 lebih banyak mengkonsumsi daya yaitu sebanyak 2.5 volt
3. Modul DDR1 terminationnya terletak di dalam motherboard
4. Modul DDR1 memiliki 184 pin /contact
5. Hampir semua chips DDR menggunakan bungkus TSOP (Thin Small-Outline Package) .
6. DDR 1 ada 3 speed :PC-2100,PC-2700, PC-3200

b. DDR 2
1. Untuk ddr2 kecepatan clocknya dapat di temukan dalam versi 400 MHz, 533 MHz, 667 MHz and 800 MHz.
2. DDR2 lebih sedikit dalam mengkonsumsi daya yaitu sebanyak 1.8 volt.
3. DDR2 terminationnya terletak di dalam memory chip
4. Modul DDR2 memiliki 240 pin/contact
5. Semua chips DDR2 menggunakan bungkus BGA (Ball Grid Array)
6. DDR 2 ada 3 speed juga: PC-4200,PC-5300,PC-6400.

Sekarang mungkin aspek yang membedakan paling mendasar adalah kemampuan dari masing-masing RAM tersebut. Tapi yang tidak kalah mengherankan perbedaan harga di antaranya dalm teorinya semakin tinggi tingkat kemampuan suatu barang maka harganya semakin mahal pula sepert propcesor, os, dll. Tapi hal ini berbeda dengan DDR ini harga DDR1 lebih mahal daripada DDR2 , hal ini disebabkan tidak di peroduksinya lagi DDR1 sehingga menjadi langka. Tapi berbeda jika kita membandingkan dengan DDR3 jelas mahalan DDR3 , untuk DDR3 yang spesifikasinya sama seperti DDR2 saja harganya bisa dua kali lipat dari harga DDR2 tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

forum yg ku ikuti...

planet source code

kaskus

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Makalah Real Time System

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini perkembangan ilmu dan tekonologi begitu pesatnya, laju perkembangan itu demikian luasnya hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia. Khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi inilah yang melatarbelakangi perlunya penerapan iptek di kalangan masyarakat. Khususnya dalam suatu proses penyaluran informasi, baik skala besar maupun kecil. Dan terutama elemen-elemen yang terlibat di dalamnya. Seperti kebenaran informasi atau data yang dikirimkan dengan yang akan diterima, efisiensi dan ketepatan waktu yang terpakai, serta kecilnya kemungkinan kesalahan sistem. Seringkali suatu informasi sampai kepada penerima dalam keadaan cacat atau terlalu lama. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat efisiensi waktu yang berdampak pula pada waktu delay yang terlalu lama. Karena kebutuhan akan penyelesaian masalah tersebut maka mulai dikembangkan aplikasi atau software yang menunjang definisi elemen itu, yaitu real time system.

Real time system disebut juga dengan Sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time. Sistem yang cepat waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.

B. TUJUAN

Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, waktu dan ketepatan hasil merupakan suatu hal yang diutamakan. Karena itu diperlukan suatu sistem dan aplikasi untuk meminimalisir kesalahan informasi dan mengurangi pemborosan waktu.

Sebuah sistem waktu-nyata yang mungkin menjadi salah satu tempat penerapannya dapat dianggap sebagai salah satu solusi untuk masalah tersebut. Suatu sistem komputasi dinamakan real-time jika sistem tersebut dapat mendukung eksekusi program / aplikasi dengan waktu yang memiliki batasan, atau dengan kata lain suatu sistem real-time harus memiliki batasan waktu dan memenuhi deadline, artinya bahwa aplikasi harus menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang telah dibatasi atau ditentukan. Dapat diprediksi, artinya bahwa sistem harus bereaksi terhadap semua kemungkinan kejadian selama kejadian tersebut dapat diprediksi. Proses bersamaan, artinya jika ada beberapa proses yang terjadi bersamaan, maka semua deadline nya harus terpenuhi. Dapat mengerjakan hal-hal yang penting saja, yang tidak penting tidak perlu dikerjakan. Membuat processor agar bekerja lebih cepat, sehingga dapat ditingkatkan jumlah task yang diselesaikan. Serta menemukan tingkat efisiensi waktu.

C. MANFAAT

Dengan ditulisnya karya tulis ini diharapkan pembaca dapat memperoleh manfaat yang dapat diambil dalam penggunaan dan aplikasi dari real time system yakni sebagai berikut:

  1. Mengenalkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan real time system.
  2. Memberikan pemahaman dasar mengenai real time system dan aplikasi yang digunakan.
  3. Mengembangkan penggunaan aplikasi real time system.
  4. Menyediakan peluang bagi orang awam untuk memahami dan mengaplikasikan real time system.
  5. Memberikan kelebihan dan kekurangan serta perbedaan yang jelas yang terdapat dalam real time system.

D. BATASAN MASALAH

Guna memperoleh pembahasan yang terstruktur dan terarah, maka diperlukan ruang lingkup pada makalah ini, yaitu:

1. Pembagian real time system berdasarkan batasan waktu yang dimilikinya, yaitu hard real time system dan soft real time system.

2. Penggunaan aplikasi atau software yang berkaitan dengan real time system, baik soft real time system maupun hard real time system.

E. METODOLOGI

Metode atau cara yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini adalah dengan tekhnik pengumpulan data dan analisis data. Data-data yang diperoleh berasal dari media internet, yang juga berasal dari berbagai website. Data-data tersebut dianalisa dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat tersaji secara sistematis. Yang terdiri atas bab I, bab II, bab III, bab IV, dan Daftar Pustaka.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. REALTIME SYSTEM

Pada awalnya, istilah real time digunakan dalam simulasi. Istilah real time memang lebih cenderung dipakai untuk mensimulasikan atau menggambarkan tentang waktu yang dibutuhkan suatu proses yang dijalankan di dunia maya dan dalam komputer yang disamakan dengan waktu nyata yang terpakai.

Sebuah sistem dikatakan real-time jika total kebenaran dari suatu operasi tidak hanya bergantung pada kebenaran yang logis, tetapi juga pada waktu di mana operasi itu dilakukan. Konsepsi klasik adalah bahwa dalam sebuah hard real-time atau langsung sistem real-time, penyelesaian operasi setelah tenggat waktu dianggap tidak berguna - pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kegagalan kritis sistem lengkap. Soft sistem real-time di sisi lain akan mentoleransi keterlambatan tersebut, dan dapat merespons dengan penurunan kualitas layanan (misalnya, dengan menghilangkan frame sementara menampilkan video).

Istilah real-time itu sendiri berasal dari penggunaannya pada awal simulasi. Sementara penggunaan saat ini mengisyaratkan bahwa sebuah perhitungan yang 'cepat' adalah real-time, awalnya merujuk pada sebuah simulasi yang berjalan pada tingkat yang cocok bahwa proses yang sebenarnya itu simulasi. Analog komputer, khususnya, seringkali mampu mensimulasikan lebih cepat daripada waktu-nyata, situasi yang bisa saja berbahaya seperti simulasi lambat jika tidak juga diakui dan diperhitungkan.

Menurut definisi Kamus computer, real time system atau sistem waktu nyata adalah setiap sistem yang waktu terjadinya output sangat signifikan jarak antara waktu input terhadap waktu terjadinya output harus sangat kecil terhadap waktu yang diperbolehkan.

Menurut Cooling pada buku Software Design for Real Time Systems (1991): Sistem Waktu Nyata adalah sistem yang harus memprodukis respon yang tepat dalam suatu batasan waktu yang tentu. Komputer yang responnya melebihi batasan waktu ini akan memberikan performansi yang terdegradasi atau malfunction. Sebuah sistem waktu nyata membaca input dari plant dan mengirim sinyal kontrol ke plant pada waktu-waktu yang ditentukan oleh pertimbangan operasional dari plant bukan oleh sistem computer.

Menurut Bennet: real time sistem berarti sebuah program yang ketepatan operasinya tergantung pada hasil logika komputasi dan waktu suatu hasil diproduksi.

BAB III

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR REAL TIME SYSTEM

Pada awalnya, istilah real time digunakan dalam simulasi. Memang sekarang lazim dimengerti bahwa real time adalah "cepat", namun sebenarnya yang dimaksud adalah simulasi yang bisa menyamai dengan proses sebenarnya (di dunia nyata) yang sedang disimulasikan.

Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata lain, sistem real time adalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan.

Pada sistem waktu nyata, digunakan batasan waktu. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil.

Sistem waktu nyata banyak digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil. Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil. Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk riset ilmiah, dan sebagainya.

Ada dua model sistem real time, yaitu hard real time dan soft real time. Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak jantung sudah terdeteksi lemah. Sedangkan, Soft real time menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.

Hard Real Time System menjamin bahwa proses waktu nyata dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Contoh : sistem safety-critical. Beberapa sistem waktu nyata diidentifikasi sebagai sistem safety-critical, dalam scenario ini sistem waktu nyata harus merespon kejadian dalam batas waktu yang telah ditentukan maka akn terjadi bencana. Sistem manajemen penerbangan merupakan sebuah contoh sebuah sistem waktu nyata sebagai sistem safety-critical.

Soft Real Time System menyediakan prioritas untuk mendahulukan proses yang menggunakan waktu nyata dari pada proses yang tidak menggunakan waktu nyata. Contoh : Linux. Karakteristik dari sistem waktu nyata :

· Single purpose.

Tidak seperti PC, yang memiliki banyak kegunaan, sebuah sistem waktu nyata biasanya hanya memiliki satu tujuan, seperti mentransfer sebuah lagu dari komputer ke mp3 player.

· Small size.

Kebanyakan sistem waktu nyata banyak yang ada memiliki physical space yang terbatas.

· Inexpensively mass-produced.

Sistem operasi waktu nyata memenuhi persyaratan waktu yang ditentukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang memberikan prioritas kepada proses waktu nyata yang memiiki penjadwalan prioritas tertinggi. Selanjutnya, penjadwals harus menjamin bahwa prioritas dari proses waktu nyata tidak lebih dari batas waktu yang ditentukan. Kedua, teknik untuk persyaratan waktu penagmalatan adalah dengan meminimalkan response time dari sebuah events seperti interupsi.

Sistem operasi waktu nyata tidak membutuhkan fitur penting (misalnya standar desktop dan sistem server pada desktop PC) karena :

· Kebanyakan sistem waktu nyata hanya melayani satu tujuan saja, sehingga tidak membutuhkan banyak fitur seperti pada desktop PC. Lagipula, sistem waktu nyata tertentu juga tidak memasukkan notion pada pengguna karena sistem hanya mendukung sejumlah kecil proses saja, yang sering menunggu masukkan dari peralatan perangkat keras.

· Keterbatasan space, menyebabkan sistem waktu nyata tidak dapat mendukung fitur standar desktop dan sistem server yang membutuhkan memori yang lebih banyak dan prosesor yang cepat.

· Jika sistem waktu mendukung fitur yang biasa terdapat pada standar desktop dan sistem server, maka akan sangat meningkatkan biaya dari sistem waktu nyata.

B. KLASIFIKASI REAL TIME SYSTEM

Suatu ciri sistem waktu nyata adalah komputer yang terhubung dengan lingkungan melalui peralatan interfacing yang banyak dan computer menerima dan mengirim bervariasi sinyal..

Contoh Sistem Waktu Nyata:

· Proses pengambilan uang pada ATM .

· Proses login atau pendaftaran online .

· Proses pengenalan sidik jari pada absensi .

· Proses perekaman suara .

· Sistem pendeteksian dan alarm .

· Sistem pengiriman data transmisi (TV, Telepon) .

· Proses isi ulang pulsa .

· Sistem Waktu Nyata diklasifikasikan menjadi:

· Clock-based Task (Cyclic, periodic) .

· Event-based Task (aperiodic) .

· Interactive Systems .

· Clock-based Task

Sistem Waktu Nyata yang diukur berdasarkan konstanta waktu, yaitu waktu yang diambil dari respon suatu plant terhadap perubahan input atau beban. Konstanta waktu bisa diukur dalam satuan jam untuk proses kimia atau detik untuk sistem penerbangan. Semakin kecil konstanta waktu maka sampling rate semakin kecil. Sinkronisasi diperoleh dengan menambahkan clock pada sistem computer yang dikenal dengan real-time clock. Sinyal clock ini digunakan untuk menginterrupt operasi komputer pada waktu-waktu yang telah ditetapkan (Clock-interrupt).

· Event-Based Task

Sistem yang beraksi karena respon terhadap suatu kejadian (event). Contoh menutup katup pada saat permukaan air sudah mengenai batas penuh. Digunakan interrupt untuk memberitahukan komputer aksi yang diperlukan atau bisa juga mempergunakan pooling (komputer menanyakan (polls) pada sensor apakah perlu dilakukan aksi).

· Interactive Systems

Sistem waktu nyata yang terjadi karena adanya suatu kejadian dan waktu rata-rata dari respon kejadian ini tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan. Jadi merupakan gabungan antara clock-based dan event-based hanya bedanya waktu respon setiap kejadian tidak selalu sama. Misal, pengambilan uang di ATM..

· Batasan Waktu (Time Constraints).

Sistem Waktu Nyata dapat dibedakan berdasarkan Batasan waktu:.

1. Hard Real-Time

Sistem Waktu Nyata yang harus memenuhi target waktu pada setiap kesempatan

Contoh : Pengontrolan Temperatur blower .

2. Soft Real-Time

Sistem Waktu Nyata yang tidak harus memenuhi target waktu tetapi harus memenuhi suatu nilai ketepatan yang diambil dari nilai rata-rata.

Contoh : Pengambilan uang di ATM .

· Kriteria Sistem Waktu Nyata.

Terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem waktu nyata yaitu:.

1. Batasan Waktu (time constraint)

Setiap sistem dengan waktu nyata memiliki batasan waktu berupa waktu maksimum proses (akuisisi, transmisi, perekaman, perhitungan) dan standar waktu (waktu yang sama dengan waktu sehari-hari) .

2. Respon waktu dan Saturation Limit

Sistem Waktu nyata jika dipergunakan untuk mengontrol alat perlu mempertimbangkan kecepatan dari respon alat dan batas saturasi dari alat tersebut .

C. KOMPUTASI REAL TIME

Berdasarkan batasan waktu yang dimilikinya, Real Time System ini dibagi atas:

1. Hard Real time

3. Soft Real time

4. Firm Real time

Komponen dari Real Time System ini adalah:

1. Perangkat keras,

2. Sistem Operasi Real time,

3. Bahasa Pemrograman Real time,

4. Sistem Komunikasi.

Berdasarkan response time dan dampaknya, maka komputasi real-time dapat dibedakan menjadi :

1. Sistem Hard Real-Time ( HRTS )

Sistem hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal. Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik.Secara umum, sebuah proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses untuk selesai atau menolak permintaan

karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi suatu proses.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem pengontrol pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak boleh terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

2. Sistem Soft Real-Time ( SRTS )

Komputasi soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin menyebabkan starvation, hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak dapat diterima di lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.

Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas,misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin.Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard realtime,aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan. Akan tetapi, pada sistem softreal-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan tugasnya,dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan toleransiwaktu.Mengimplementasikan fungsi soft real-time membutuhkan design yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem operasi. Pertama,sistem harus punya prioritas penjadualan, dan proses real-time harus memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real-time dapat terjadi.Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi.Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk preemptible. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah

dengan memasukkan preemption points di durasi system call yang lama, yang memeriksa apakah prioritas utama butuh untuk dieksekusi. Jika sudah, maka contex switch mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang diinterupsi meneruskan dengan system call. Points premption dapat diganti hanya di lokasi yang aman di kernel dimana kernel struktur tidak dapat dimodifikasi.

Metoda yang lain adalah dengan membuat semua kernel preemptible.Karena operasi yang benar dapat dijamin, semua struktur data kernel harus diproteksi dengan mekanisme sinkronisasi. Dengan metode ini, kernel dapat selalu di preemptible, karena setiap data kernel yang sedang di update diproteksi dengan pemberian prioritas yang tinggi. Jika ada proses dengan prioritas tinggi ingin membaca atau memodifikasi data kernel yang sedang dijalankan, prioritas yang tinggi harus menunggu sampai proses dengan prioritas rendah tersebut selesai. Situasi seperti ini dikenal dengan priority inversion. Kenyataanya, serangkaian proses dapat saja mengakses sumber daya yang sedang dibutuhkan oleh proses yang lebih tinggi prioritasnya. Masalah ini dapat diatasi dengan priority-inheritance protocol, yaitu semua proses yang sedang mengakses sumber daya mendapat prioritas tinggi sampai selesai menggunakan sumber daya. Setelah selesai, prioritas proses inidikembalikan menjadi seperti semula.

3. Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS )

Metoda ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).

4. Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )

Pada interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bisa ditawar, artinya tidak secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang ditentukan dan fleksibel.

5. Probabilistic / Statistik

Metode ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan dengan metoda statistik.

6. Intelligence RTS

Metode ini biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan buatan / Artifial Inteligence atau Kendali Cerdas.

D. REAL TIME SOFTWARE

Real-time software merupakan suatu sistem software yang memiliki batasan real-time yaitu deadline dari event. Sama seperti software pada umumnya, real-time software memiliki properti yang sama dengan software yang non real-time. Beberapa properti yang dimiliki oleh software diantaranya adalah:

1. Reliability

Dalam real-time software, reliability memiliki peranan penting karena berhubungan erat dengan fault-tolerance. Jika terjadi kesalahan pada suatu software, maka banyaknya kesalahan tersebut haruslah dibawah dari nilai fault-tolerance agar tujuan pembuatan software tersebut menjadi tercapai. Biasanya, untuk mengukur reliability ini, digunakan dua parameter, yaitu mean time to first failure (MTFF) dan mean time between failures (MTBF).

1) Mean time to first failure (MTFF) merupakan waktu rata-rata dari suatu produk untuk mengalami kesalahan pertama. MTFF ini biasanya dihubungkan dengan masa garansi dari suatu produk.

2) Mean time between failures (MTBF) merupakan waktu rata-rata antara kesalahan yang satu komponen dari suatu produk dengan komponen yang lainnya. Suatu software yang bagus adalah software yang memiliki MTFF tinggi dan MTBF yang tinggi. Sebagai contoh untuk MTFF, suatu produk mmisalkan TV memiliki masa garansi 1 tahun, sehingga bisa diperkirakan bahwa nilai dari MTFF adalah 1 tahun. Sedangkan contoh untuk MTBF, misalkan pada suatu produk mengalami kerusakan pada salah satu komponennya, satu bulan kemudian komponen yang lainnya juga mengalami kerusakan, sehingga bisa diperkirakan bahwa nilai dari MTBF dari produk tersebut adalah 1 bulan.

2. Correctness

Pada real-time software, yang dimaksud correctness yaitu merupakan kebenaran output dari software serta tidak terlanggarnya deadline.

3. Performance

Pada real-time software, performance merupakan suatu ukuran terhadap kecepatan dan efisiensi dari suatu software. Akan tetapi, performance in tidak menjadi hal yang utama asalkan deadlinenya tidak terlanggar.

4. Usability

Pada real-time software, usability dapat diartikan sebagai tingkat kemudahan penggunaan suatu software oleh user.

5. Interoperability

Suatu real-time software harus bisa berjalan dengan baik diberbagai flatform atau standard. Dengan kata lain, suatu software mampu beroperasi dengan sistem lain.

6. Maintainability

Suatu real-time software harus mudah untuk dimaintenance untuk perbaikan dan mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang.

7. Portability

Suatu real-time software harus bisa berjalan diberbagai lingkungan

8. Verifiability

Pada real-time software, yang dimaksud dengan divefikasi adalah kesesuian antara requirement desain dengn hasil akhir dari suatu produk.

E. APLIKASI DAN PENGGUNAAN REAL TIME SYSTEM

b.1. Aplikasi PLC Real-Time

Sebuah sistem kontrol dikatakan real-time jika sistem kontrol tersebut mampu merespon masukan dengan tepat secara logika dan cepat. Terkadang respon tersebut harus sedemikian cepat, sehingga jika tidak dilakukan dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka respon tersebut dianggap gagal, dan oleh karenanya, sistem pun dianggap gagal. Jadi, sistem kontrol yang memiliki waktu respon yang cukup cepat sehingga mampu merespon masukan dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka sistem kontrol tersebut dapat disebut sebagai sistem kontrol real-time. Selambat apapun respon suatu sistem, jika masih mampu memenuhi batasan waktu respon yang dibutuhkan, tetap saja dikatakan sistem tersebut real-time.

Contoh: Sebuah kontroler suhu pada sebuah Curing Vessel berpemanas listrik yang digunakan dalam proses curing (pemasakan) kompon karet, tidak memerlukan response-time yang cepat. Dalam sistem ini, laju perubahan suhu adalah ±1,5 derajad Celcius per menit dengan maksimum suhu yang dapat dicapai sebesar 160 derajad Celcius. Selain itu, proses pemasakan kompon karet juga tidak termasuk proses yang kritis. Adanya selisih suhu antara suhu aktual dan suhu target tidak banyak mempengaruhi hasil akhir proses. Demikian juga dengan waktu proses. Adanya selisih (kurang atau lebih) terhadap lamanya waktu proses masak juga tidak mempengaruhi hasil akhir proses.

Untuk sistem yang sederhana ini, kontroler suhu dengan cycle-time 10 detik pun cukup. Kontroler tidak perlu mensampling suhu dengan frekuensi yang berlebihan karena lajunya hanya 1,5 derajad Celcius semenitnya.

Lalu bagaimana dengan aplikasi PLC, program PLC, sistem PLC? Kita ambil contoh saja PLC OMRON CPM1A atau CPM2A. Keduanya memiliki I/O Response-Time dan Cycle-Time yang sangat cepat. Oleh karenanya setiap aplikasi sistem kontrol berbasis PLC, dimana PLC tersebut dapat merespon setiap masukan dalam periode waktu yang ditentukan, maka sistem kontrol berbasis PLC tersebut dapat dikategorikan sebagai sistem kontrol real-time.

b.2. Facebook

Demam Facebook (FB) sudah menjalar luas di masyarakat Indonesia ketika awal 2008. Sebelumnya, situs jejaring sosial yang paling top adalah Friendster (FS). Namun, pengguna FS cenderung adalah kaum remaja yang ketika menjadi dewasa akan enggan (malu) menggunakannya. Ketika FB muncul, maka orang dewasa migrasi dari FS. Namun akhir-akhir ini, tidak hanya orang dewasa saja yang menggunakan FB, namun anak-anak mulai merambah.

Beberapa analisis yang dapat diamati mengapa orang hijrah dari FS ke FB adalah :

· Kecepatan Akses FS jauh lebih lambat dibanding FB. Lambatnya membuka halaman per halaman, membuat orang yang hidup diserba cepat akan menjadi kesal jika untuk membuka profil dan membaca pesan/message harus menunggu lama. FB pun mulai mengalami masalah yang sama.

· Tampilan FS lebih “narsis”, sedangkan FB lebih simpel. Inilah mengapa orang dewasa sudah tidak sreg lagi menggunakan FS.

· Poin terpenting dari facebook adalah aplikasi Real Time System. FB tampaknya menggabungkan sistem FS dengan sistem real time untuk chatting. Penggabungan ini membuat nilai ++ yang menjadi FB tiada duanya untuk saat ini. Sambil FB-an, ketika ada message masuk, maka akan tampil notifikasi pesan tersebut.

· FB didesain lebih cerdas “software inteligence” dimana dapat mengrupkan kriteria-kriteria orang yang mengisi profil yang sama. Sehingga tanpa harus mencari-cari, sistem FB akan memberi informasi siapa saja teman lama, klien atau sejenisnya apabila kita memasukan informasi yang benar.

Fakta Kesuksesan Facebook dan Kegagalan Friendster (dan Yahoo juga)

Berdasarkan rangking situs teraktif di Indonesia versi Alexa.com antara Januari 2009 dan Mei 2009, menunjukkan:

· Facebook : #6 (Januari) menjadi #2 (Mei)

· Yahoo : #2 (Januari) menjadi #3 (Mei)

· Friendster : #3 (Januari) menjadi #6 (Mei)

Dari data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu kurang 1/2 tahun, FB telah memposisikan dirinya menjadi situs terbesar kedua setelah google di Indonesia. Friendster terdepak jatuh ke posisi lama Facebook. Dan menariknya adalah traffic Yahoo bahkan dapat dikalahkan oleh Facebook. Meskipun frekuensi pengguna email tetap bahkan meningkat, namun jumlah pengguna chatting yahoo tetap, namun sebaliknya pengguna FB meningkat pesat terutama fasilitas real timenya.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sistem real-time sangat memperhatikan waktu yang merupakan hal yang dianggap penting dan vital.

2. Real Time System adalah sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan.

3. Sistem yang cepat waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.

4. Real-Time tidak harus berwujud Embedded System, , karena dalam Embedded System belum terlihat adanya system pembatasan waktu (deadline) yang jelas.

B. SARAN

1. Agar upaya pengembangan Real Time System semakin ditingkatkan.

2. Lebih disosialisasikan kepada orang yang masih awam dalam dunia komputasi.

3. Tetap dikembangkan baik dari segi teknis maupun dari segi aplikasinya.

4. Diharapkan lingkungan akademik memberikan dana dan sarana khusus bagi perkembangan dalam aplikasi Real Time System.

DAFTAR PUSTAKA

[GOMAA] Hassan Gomaa, “software development of real-time system”, Communications of the ACM Volume 29 Number 7, 1986

[GOMAA2] Hassan Gomaa, “Software Design Methods for real-time system”, SEI Curriculum Module SEI-CM-22-1.0, December 1989, Software Engineering Institute.

http://www.wikipedia.org”, 18 November 2009

http://www.google.com”, 18 November 2009

C.M. Krishna, Kang G. Shin ( 1997 ), “Real-time Systems”, Mc Graw Hill Book Company.

http://www.ncst.ernet.in/education/pgdst/coosfac/slides/rtos.pdf”, 18 November 2009

http://www.dmreview.com/article_sub.cfm?articleId=7960”, 18 November 2009

http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/2004/51/produk/SistemOperasi.html”, 18 November 2009

http://www.ccur.com/catalog/3PSW.htm”, 18 November 2009

Sri Kusuma Dewi ( 2003 ), Artificial Intelligence, Yogyakarta : Graha Ilmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments